Kamis, 28 Desember 2017

Contoh Karangan Ilimiah Bahasa Indonesia, Pemanfaatan Sensor Gerak Berbasis Passive Infrared Receiver PIR





PEMANFAATAN SENSOR GERAK PADA LAMPU OTOMATIS BERBASIS PASSIVE INFRARED RECEIVER (PIR) DI RUANG TOILET

MAKALAH



Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

oleh:

Ferry Kurniawan          2212171013

Koswara                       2212171016

Miptah Parid                2212171017



PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI – BANDUNG

2017



KATA PENGANTAR


            Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah yang berjudul “PEMANFAATAN SENSOR GERAK PADA LAMPU OTOMATIS BERBASIS PASSIVE INFRARED RECEIVER (PIR) DI RUANG TOILET” ini dapat terselesaikan dengan baik, dan kini telah berada di depan pembaca sekalian.
            Penyusunan karya ilmiah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Bahasa Indonesia yang harus dipenuhi. Selain dari pada itu juga untuk memberikan wawasan kepada pembaca mengenai manfaat sensor gerak pada lampu otomatis untuk menghemat energi listrik.
            Selama penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Ratnasih Mukmini,M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia atas saran dan bimbingannya.
            Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis berharap agar pembaca tidak sungkan memberi masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan di masa mendatang.
            Demikian apa yang dapat penulis sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak, dan untuk penulis sendiri khususnya.
                                                                                     Cimahi, 19 Desember 2017

                                                                                     Penulis



DAFTAR ISI
        
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
            1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................... 1
            1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 2
            1.3 Tujuan.................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN TEORI................................................................................ 3
            2.1 Pengertian Passive Infrared Receiver.................................................. 3
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................... 5
            3.1 Proses Pemasangan Passive Invrared Receiver................................... 5
            3.2 Pemanfaatan Sensor Gerak Berbasis PIR............................................ 11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 12
            4.1 Kesimpulan.......................................................................................... 12
            4.2 Saran.................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
  
 
DAFTAR TABEL
        
Tabel 3.1 Peralatan Kerja....................................................................................... 6
Tabel 3.2 Material.................................................................................................. 6
Tabel 3.3 Perlengkapan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3)................................ 6

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Blok Diagram Sensor PIR................................................................. 4
Gambar 3.1 Rangkaian Lampu Otomatis Berbasis PIR......................................... 7
 

BAB I
PENDAHULUAN

1. 1      Latar Belakang Masalah
            Listrik adalah energi yang banyak manfaatnya untuk kehidupan manusia. Adapun pemanfaatan dari energi listrik adalah dengan cara mengubahnya menjadi energi baru menggunakan alat elektronika. Salah satu alat elektronika adalah lampu pijar yang menyerap energi listrik dan menghasilkan energi cahaya untuk penerangan rumah di malam hari. Pada saat ini rumah tangga semakin banyak menggunakan alat-alat elektronika untuk membantu menunjang aktivitas sehari-hari seperti menanak nasi menggunakan rice cooker, menghaluskan bumbu menggunakan blender dan masih banyak lagi alat elektronika lainnya yang menggunakan energi listrik sebagai supply energi untuk mengoperasikannya.
            Semakin banyak alat elektronika yang dioperasikan maka semakin banyak pula daya listrik yang dibutuhkan. Untuk meminimalkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar listrik, tentunya harus ada kesadaran dari konsumen dalam memanfaatkan energi listrik dengan cara mengoptimalkan penggunaannya. Dalam pemanfaatan alat-alat elektronik kadang beroperasi tidak tepat pada waktunya sehingga energi listrik terbuang begitu saja tanpa menghasilkan manfaat yang sesungguhnya. Misalnya dalam contoh kasus kecil, lampu ruang kamar mandi tetap menyala tanpa adanya aktivitas di dalam ruangan tersebut dan apabila hal tersebut sering terjadi maka tidak menutup kemungkinan besarnya energi listrik yang digunakan sehingga tagihan biaya listrik yang harus dibayar konsumen  pada perusahaan listrik negara (PLN) cukup besar.
            Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu dibuat sistem otomatis untuk mengontrol dan membatasi penggunaan energi listrik seminimal mungkin, sehingga pemanfaatannya dapat digunakan secara optimal.
            Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis mengambil judul  “PEMANFAATAN SENSOR GERAK PADA LAMPU OTOMATIS BERBASIS PASSIVE INFRARED RECEIVER (PIR) DI RUANG TOILET”.
 
1.2       Rumusan masalah
            a. Bagaimana cara pemasangan lapu otomatis menggunakan sensor gerak         berbasis passive infrared receiver (PIR) di ruang toilet?
            b. Apa manfaat dari sensor gerak berbasis PIR terhadap instalasi lampu di         ruang toilet?

1.3       Tujuan
            a. Untuk menguraikan proses pemasangan sensor gerak berbasis PIR pada       lampu otomatis di ruang toilet.
            b. Untuk menguraikan manfaat dari pemasangan sensor gerak berbasis PIR     di ruang toilet.

BAB II
TINJAUAN TEORI

2. 1      Pengertian Passive Infrared Receiver
            Menurut Dian (2012) passive infrared receiver (PIR) adalah suatu sensor gerak dengan berbasis infrared. Akan tetapi, tidak seperti sensor infrared kebanyakan yang terdiri dari infrared light emitting diode (IR LED) dan fototransistor. PIR tidak memancarkan sinar apapun seperti IR LED. Sesuai dengan namanya “Passive”, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki oleh setiap benda dengan suhu di atas nol mutlak. Pancaran sinar inframerah pasif inilah yang kemudian diterima oleh pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini, sehingga menyebabkan pyroelectric sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik.
            Jika ada sumber panas yang memancarkan sinar inframerah pasif dan bergerak melewati atau mendekati sensor PIR, maka sensor akan menangkap pancaran sinar inframerah pasif tersebut. Misalnya tubuh manusia yang memiliki suhu 36,8 derajat celcius dan bergerak mendekati atau melewati sensor PIR, maka pyroelectric akan bereaksi dan menghasilkan arus listrik, karena telah menangkap energi panas dari sinar inframerah pasif yang di hasilkan tubuh manusia. Selanjutnya arus listrik tersebut mengalir menuju sirkuit amplifier yang berfungsi untuk memperkuat arus listrik, kemudian dialirkan lagi  menuju  comparator sehingga menghasilkan output, inilah yang menjadi sumber pendeteksian bagi detektor panas yang memanfaatkan sinar inframerah.
            Berikut di bawah ini gambar blok diagram dari sensor PIR.

Gambar 2.1 Blok diagram sensor PIR
            Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja. Karena pada rangkaian sensor PIR terdapat elemen infrared filter, yang berfungi untuk menyaring panjang gelombang sinar infamerah pasif antara 8 sampai 14 mikrometer. Manusia memancarkan sinar inframerah pasif dengan panjang gelombang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Proses Pemasangan Passive Infrared Receiver
            Listrik merupakan energi yang paling banyak digunakan untuk akivitas sehari-hari di dalam rumah tangga. Adapun manfaat dari listrik adalah untuk mengoperasikan alat-alat elektronik. Pada saat ini perkembangan peralatan elektronik yang difungsikan untuk membantu kegiatan sehari-hari di dalam rumah tangga semakin berkembang pesat, misalnya untuk mencuci pakaian, menanak nasi, penerangan rumah, komunikasi jarak jauh dan masih banyak lagi aktivitas lainnya dengan pemanfaatan peralatan elektronik.
            Dengan banyaknya peralatan elektronika yang digunakan dalam rumah tangga, maka semakin besar pula listrik yang digunakan sebagai supply energi untuk mengoperasikannya. Sementara itu, energi listrik yang diperoleh bukanlah energi cuma-cuma yang diberikan begitu saja oleh perusahaan listrik negara (PLN), melainkan berbayar. Tagihan pembayarnya dihitung per kilo watt hour (KWH). Tidak dipungkiri salah satu penyebab besarnya tagihan listrik dikarenakan pengoperasiannya yang tidak optimal, misalnya lampu toilet tetap menyala sedangkan di dalamnya tidak ada aktivitas. Maka dari itu untuk meminimalkan penggunaan energi listrik salah satunya dengan menggunakan sistem otomatis dalam pengoperasiannya, di antaranya dengan memasang sensor gerak berbasis Passive Infrared Receiver (PIR) pada lampu di ruang toilet.
            Adapun sarana dan perasarana dalam pengerjaan pemasangan PIR sebagai berikut ini:
Tabel 3.1 Peralatan Kerja
No
Nama Peralatan
Satuan
Volume
1
Gunting Kabel
buah
1
2
Cutter
buah
1
3
Solder
buah
1
4
Tester Pen
buah
1
5
Attractor
buah
1
6
Tangga Alminium
meter
2
7
Soket Listrik
buah
1
8
Multimeter
buah
1

Tabel 3.2 Material
No.
Nama Peralatan
Satuan
Volume
1
HC-SR501 PIR Sensor
buah
1
2
Relay Module
buah
1
3
Lampu LED 5 watt
buah
1
4
Ardunio Uno
buah
1
6
Adaptor 12 volt
buah
1
7
Kabel Jumper Male Female
buah
6
8
Kabel Kode NYAF
meter
3
9
Tinol
meter
1

Tabel 3.3 Perlengkapan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3)
No.
Nama Peralatan
Satuan
Volume
1
Kotak P3K
set
1
2
Sarung Tangan Anti Listrik
set
 Sesuai kebutuhan
  

Langkah persiapan pelaksanaan perakitan sensor gerak berbasis PIR
    Berdoa sebelum mulai
    Mengecek kelengkapan peralatan kerja
    Menyiapkan meja dan kursi
    Menyiapkan tangga pada lokasi instalasi
    Memastikan ada energi listrik
    Memilih dan memisahkan peralatan kerja
    Persiapan peralatan kerja, pemeriksaan dan pembersihan
    Memasang terminal pada arus listrik
    Memulai pekerjaan
Langkah-langkah perakitan lampu otomatis berbasis sensor gerak PIR
1.      Membuat skema rangkaian sensor gerak
      Berikut di bawah ini gambar rangkaian lampu otomatis berbasis PIR.



           
Gambar 3.1 Rangkaian Lampu Otomatis Berbasis PIR
2.      Menghubungkan PIR pada ardunio uno
            Pada PIR terdapat tiga konektor plug (male) kecil yang masing-telah diberi tanda VCC (voltage collector ), OUT (output) dan GND (ground ) yang   harus dihubungkan pada konektor socket (female) ardunio uno dengan      menggunakan kabel jumper.
·         Konektor plug GND PIR dihubungkan pada konektor socket dengan tanda 5volt pada bagian bawah ardunio uno.
·         Konektor plug OUT PIR dihubungkan pada konektor socket dengan tanda nomor 2 pada bagian atas ardunio uno.
·         Konektor plug GND PIR dihubungkan pada konektor socket dengan tanda GND kiri pada bagian bawah ardunio uno.
3.      Menghubungkan relay pada ardunio uno
Pada relay terdapat tiga konektor socket yang masing masing telah diberi tanda VCC (voltage coliector), IN (input) dan GND (ground), yang harus dihubungkan dengan konektor socket relay dengan menggunakan kabel jumper.
·         Konektor socket VCC relay dihubungkan pada konektor socket dengan tanda 5 volt pada bagian bawah ardunio uno.
·         Konektor socket IN relay dihubungkan pada konektor socket dengan tanda nomor 3 pada bagian atas ardunio uno.
·         Konektor socket GND relay dihubungkan pada konektor socket dengan tanda GND  kanan pada bagian bawah ardunio uno.
4.      Menghubungkan arus listrik pada relay  dan lampu LED
Pada relay  terdapat konektor socket  dengan tanda COM (common) yang harus dihubungkan dengan sumber arus listrik menggunakan kabel NYAF warna merah sebagai input, dan kabel NYAF warna hitam digunakan untuk menghubungkan arus listrik langsung dengan lampu LED.
5.      Menghubungkan relay pada lampu LED
Pada relay terdapat konektor socket dengan tanda NC (normaliy close) yang harus dihubungkan dengan lampu LED menggunakan kabel NYAF warna merah sebagai output dari relay.
6.      Menghubungkan adaptor dengan ardunio uno
Untuk mengoperasikan ardunio uno dibutuhkan power supply dengan tegangan berkisar 7-12 volt, dengan menggunakan adaptor yang koneksikan melalui port yang sudah tersedia dalam board ardunio uno.
7.      Uji coba rangkaian PIR
Setelah rangkaian antara PIR, ardunio uno, relay dan lampu LED selesai dirangkai, maka di lakukan pengujian sebagai berikut:
·         Menghubungkan socket listrik pada sumber arus listrik.
·         Menghubungkan adaptor pada socket listrik.
·         Menghubungkan steker antara lampu LED dan rangkaian sensor PIR pada socket listrik.
            Setelah semua rangkaian dihubungkan pada arus listrilk dan lampu   menyala, maka uji coba dengan cara menjauhi sensor PIR sejauh 6 meter,   apabila lampu mati dan ketika didekati lagi dengan jarak 5 meter dan             lampu hidup, maka proses instalasi dan sensor rangkaian PIR berfungsi        dengan baik.
Langkah-langkah pelaksanaan pemasangan sensor PIR
1.      Mematikan arus listrik dari sekring listrik
Menghentikan arus listrik sementara supaya proses instalasi aman dari adanya arus listik.
2.      Menyiapkan tangga
Tangga digunakan untuk pemasangan kap lampu dan sensor PIR pada atap ruang toilet.
3.      Membuka steker
Membuka steker yang sebelumnya dipasang pada rangkaian untuk uji coba.
4.      Mengupas kabel
Mengupas kabel NYAF dan kabel adaptor untuk persiapan dihubungkan dengan arus listrik.
5.      Instalasi Rangkaian
Proses instalasi rangkaian pada atap toilet
·         Menempelkan kap lampu pada atap menggunakan screw.
·         Menempelkan rangkaian sensor PIR pada atap menggunakan screw.
·         Menghubungkan kabel NYAF warna merah pada relay, kabel NYAF warna hitam pada lampu LED dan kabel adaptor langsung pada sumber arus listrik dari PLN.
6.      Menghidupkan kembali arus listrik dari sekering listrik
Proses instalasi telah selesai dan menghidupkan kembali arus listrik.
7.      Merapihkan peralatan kerja
Melepas, merapihkan dan menyimpan perlengkapan kerja.

3.2  Pemanfaatan Sensor Gerak Berbasis PIR
            Adapun manfaat yang dapat diambil dari pemasangan lampu otomatis besbasis PIR, yaitu:
·         Meminimalisir penggunaan energi listrik.
·         Mengefisiensikan waktu.
·         Mencegah terjadinya hubungan arus listrik secara langsung ketika harus mematikan sakelar listrik dalam keadaan tangan basah.

  
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4. 1      Kesimpulan
            Penghematan dan pemanfaatan energi listrik untuk mengurangi beban biaya tagihan listrik yaitu dengan menggunakannya secara optimal. Maka dari itu pembahasan di atas merupakan salah satu langkah untuk penghematan dan pemanfaatan energi listrik secara optimal. Adapun langkah yang dilakukan adalah pemanfaatan sensor gerak pada lampu otomatis berbasis PIR di ruang toilet.

4.2       Saran
            Menurut penulis, masih banyak hal-hal pada pembahasan di atas yang perlu diperbaiki demi kesempurnaan dari makalah ini. Bagian-bagian dasar tentang pengertian sistem sensor gerak itu sendiri masih kurang untuk penjelasannya. Maka dari itu penulis menyarankan apabila ada yang melanjutkan makalah ini agar lebih rinci lagi dalam menjelaskan sistem sensor gerak.


DAFTAR PUSTAKA

Faozi hidayat. (2017). Sakelar Otomatis Menggunakan Ardunio Uno dan Sensor    Gerak. Tersedia [online] http://www.tempatbelajaraedunio.com/2017/03/         sakelar-otomatis-menggunakan-ardunio-uno.html?m=1. diakses 21        November 2017.

Guruh Sukarno Putra. (2017). Sensor Gerak PIR Passive Infrared. Tersedia             [online] http://www.academia.edu/243738/SENSOR_GERAK_PIR_
            Passive_Infra _Red. diakses 28 November 2017.